Dukungan Sosial Keluarga
Terhadap Perkembangan Mental Individu
Pengantar
Keluarga adalah
orang-orang terdekat dalam kehidupan manusia. Keterkaitan darah yang ada akan
membuat suatu keluarga memiliki hubungan bating tersendiri. Latar belakang
sebuah keluarga dalam kehidupan seseorang dinilai penting, hal ini disebabkan
keluarga adalah tempat pendidikan pertama yang dialami seseorang, sehingga
ilmu-ilmu dasar seperti etika, cara berbicara, pola kehidupan biasanya didapat
berdasarkan lingkungan keluarga seseorang. Sikap keluarga dalam perjalan hidup
seseorang pun dikatakan penting, dukungan maupun larangan dari keluarga akan
menjadi pertimbangan ulang keputusan suatu individu.
Dukungan Sosial
Ada
berbagai defenisi dukungan sosial, dukungan sosial berasal dari kata sosial support, sosial artinya menyinggung relasi di antara
dua atau lebih individu (Chaplin, 1999) dan support yang
artinya: 1) Mengadakan atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang
lain, 2) Memberikan dorongan atau pengobaran semangat dan nasihat kepada orang
lain dalam situasi pembuatan keputusan (Chaplin, 1999). Dunst, Trivette dan
Cross (1986 dalam Gousmett, 2006) mendefenisikan dukungan sosial sebagai suatu
konstruksi multidimensi yang meliputi bantuan fisik dan instrumental,
berbagai informasi dan sumber daya, dan menyediakan dukungan emosional
dan psikologis. Istilah ini juga dapat merujuk kepada pelayanan formal yang
diterima dari para professional, organisasi formal atau yang semi formal
seperti klub-klub sosial, atau organisasi-organisasi
yang memandang bahwa keluarga itu penting dalam gaya hidup mereka. Dukungan
sosial didefenisikan sebagai perilaku yang membantu orang-orang
yang sedang menjalani situasi kehidupan yang penuh stres untuk mengatasi secara
efektif dengan masalah yang mereka hadapi (Cutrona, CE, 2000).
Sedangkan Cobb (1976
dalam Gousmett, 2006) mendefenisikan dukungan sosial sebagai informasi dari
salah satu atau ketiga dari hal berikut ini: (1) informasi yang mengarah orang
untuk percaya bahwa mereka diperhatikan dan dicintai, (2) informasi yang
mengarah ke orang untuk percaya bahwa mereka berharga dan dihargai, dan (3)
informasi yang mengarah pada orang untuk percaya bahwa mereka berasal dari
jaringan komunikasi yang sama dengan kewajiban bersama. Sarafino (2002)
mendefenisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan, perhatian, penghargaan
ataupun bantuan yang diterima individu dari orang lain.
Dukungan sosial keluarga mengacu
kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat
diakses/diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan,
tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial
keluarga dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dari
suami/istri atau dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga
eksternal (Friedman, 1998)
Yang menjadi sumber dukungan sosial
ada 5 yaitu (Cutrona, CE, 2000) :
(1) sumber informal yaitu keluarga, teman,
tetangga, (2) sumber formal yaitu tenaga professional, lembaga, (3) sumber semi-formal
yaitu dukungan dari kelompok-kelompok misalkan lembaga kelompok
kanker Indonesia, persatuan orangtua anak down syndrome
(Potads), (4) jaringan informal misalkan orangtua- orangtua yang
memiliki anak down syndrome, (5) sumber-sumber
lain yang berminat pada dukungan sosial.
Dari beberapa defenisi diatas dapat
disimpulkan bahwa dukungan sosial adalah perilaku yang dilakukan oleh seseorang
untuk membantu orang yang sedang menjalani situasi kehidupan yang penuh stres
agar ia dapat mengatasi masalah yang dihadapi secara efektif.
Jenis atau
Bentuk Dukungan Sosial
Cohen, Mermelstein, Kamarck dan
Hoberman (1985) menyimpulkan empat bentuk dukungan sosial yang berpengaruh
terhadap respon individu pada kondisi yang menekan yaitu:
1.
Dukungan praktis (tangible support) atau bantuan-bantuan yang
bersifat pelayanan seperti membantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari
maupun bantuan secara finansial. Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan
praktis dan konkrit diantaranya : bantuan langsung dari orang yang diandalkan
seperti materi, tenaga dan sarana. Manfaat dukungan ini adalah mendukung
pulihnya energi atau stamina dan semangat yang menurun selain itu individu
merasa bahwa masih ada perhatian atau kepedulian dari lingkungan terhadap
seseorang yang sedang mengalami kesusahan atau penderitaan (Friedman, 1998).
2.
Dukungan informasi (appraisal support) atau suatu bentuk bantuan yang membantu
individu dalam memahami kejadian yang menekan dengan lebih baik serta
memberikan pilihan strategi coping yang harus dilakukan
guna menghadapi kejadian tersebut. Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan diseminator informasi tentang dunia yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan suatu masalah. Manfaat dari dukungan ini adalah dapat menekan
munculnya suatu stresor karena informasi yang diberikan
dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada
individu. Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasihat, usulan,
saran, petunjuk dan pemberian informasi (Friedman 1998)
3.
Dukungan harga diri (self esteem) atau suatu bentuk bantuan dimana individu
merasakan adanya perasaan positif akan dirinya bila dibandingkan keadaan yang
dimiliki dengan orang lain, yang membuat individu merasa sejajar dengan orang
lain seusianya. Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,
membimbing dan menengahi masalah serta sebagai sumber validator
identitas anggota keluarga, diantaranya : memberikan support,
pengakuan, penghargaan dan perhatian (Friedman, 1998).
4.
Dukungan belonging,
suatu bentuk bantuan dimana individu tahu bahwa ada orang lain yang
dapat diandalkan ketika ia ingin melakukan suatu kegiatan bersama dengan orang
lain. Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi. Manfaat dari dukungan ini
adalah secara emosional menjamin nilai- nilai individu
(baik pria maupun wanita) akan selalu terjaga kerahasiaannya dari keingintahuan
orang lain. Aspek-aspek dari dukungan emosional meliputi dukungan
yang diwujudkan dalam bentuk afeksi, adanya
kepercayaan, perhatian dan mendengarkan serta didengarkan (Friedman, 1998).
Faktor–faktor
yang Mempengaruhi Seseorang Mendapatkan Dukungan Sosial
Faktor
yang mempengaruhi dukungan keluarga menurut Feirig dan Lewis (1984 dalam
Friedman, 1998) ada bukti kuat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa
keluarga besar dan keluarga kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman
perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima
lebih banyak perhatian daripada anak-anak dari keluarga besar.
Selain itu dukungan yang diberikan oleh seseorang dipengaruhi oleh usia,
menurut Friedman (1998) orang yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa
merasakan atau mengenali kebutuhan orang lain dan juga lebih egosentris
dibanding orang yang lebih tua. Faktor lain yang mempengaruhi dukungan
sosial adalah kelas sosial ekonomi meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan,
tingkat pendidikan dan status sosial. Sarafino (2002) menguraikan beberapa
faktor yang mempengaruhi perolehan dukungan sosial dari orang lain yaitu:
a.
Penerima dukunan (recipient)
Seseorang tidak akan memperoleh dukungan bila mereka
tidak ramah, tidak mau menolong orang lain dan tidak membiarkan orang lain
mengetahui bahwa mereka membutuhkan pertolongan. Ada orang yang kurang asertif untuk meminta bantuan, atau mereka berfikir bahwa
mereka seharusnya tidak tergantung dan membebani orang lain, merasa tidak enak
mempercayakan sesuatu pada orang lain atau tidak tahu siapa yang dapat dimintai
bantuannya.
b.
Penyedia dukungan (provider)
Individu tidak akan memperoleh dukungan jika penyedia
tidak memiliki sumber-sumber yang dibutuhkan oleh individu,
penyedia dukungan sedang berada dalam keadaan stres dan sedang membutuhkan
bantuan, atau mungkin juga mereka tidak cukup sensitif terhadap kebutuhan orang
lain.
c.
Komposisi dan struktur jaringan
sosial (hubungan individu dengan keluarga dan masyarakat)
Hubungan ini bervariasi dalam hal ukuran yaitu jumlah orang
yang biasa dihubungi, frekuensi hubungan yaitu seberapa sering individu bertemu
dengan orang tersebut, komposisi yaitu apakah orang tersebut adalah keluarga,
teman, rekan kerja atau lainnya; dan keintiman yaitu kedekatan hubungan
individu dan adanya keinginan untuk saling mempercayai.
Bentuk
Dukungan Sosial
Menurut House dalam Departemen Kesehatan (2002) dukungan sosial
diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu :
1.
Dukungan
emosional yaitu dukungan sosial berupa ungkapan empati, kepedulian, dan
perhatikan terhadap orang bersangkutan.
2.
Dukungan
penghargaan yaitu melalui ungkapan hormat atau penghargaan positif untuk orang
lain itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan perasaan individu dan
perbandingan positif orang dengan orang lain misalnyaorang itu kurang mampu
atau lebih buruk keadaannya atau menambah harga diri.
3.
Dukungan
instrumental yaitu berupa bantuan langsung misalnya dengan memberi pinjaman
uang kepada orang yang membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan pada
orang yang tidak punya pekerjaan.
4.
Dukungan
informatif yaitu dukungan sosial berupa pemberian nasihat, saran, pengetahuan,
informasi serta petunjuk.
Menurut Sheridan dan Radmacher (1992), Sarafino (1998) serta Taylor (1999);
membagi dukungan sosial kedalam 5 bentuk, yaitu
1.
Dukungan
Instrumental (tangible or instrumental
support
Bentuk
dukungan ini merupakan penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan
langsung seperti pinjaman uang, pemberian barang, makanan serta pelayanan.
Bentuk dukungan ini dapat mengurangi kecemasan karena individu dapat langsung
memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Dukungan instrumental
sangat diperlukan dalam mengatasi masalah yang dianggap dapat dikontrol.
2.
Dukungan
Informasional (informational support)
Bentuk
dukungan ini melibatkan pemberian informasi, pengetahuan, petunjuk, saran atau
umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini
dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih
mudah.
3.
Dukungan
Emosional (Emotional Support)
Bentuk
dukungan ini melibatkan rasa empati, ada yang selalu mendampingi, adanya
suasanya kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat individu memiliki
perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial
sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini
sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.
4.
Dukungan
Pada Harga Diri (Esteem Support)
Bentuk
dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat,
persetujuan pada pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan
individu lain. Bentuk dukungan ini membantu individu dalam membangun harga diri
dan kompetensi.
5.
Dukungan
Dari Kelompok Sosial (Network Support)
Bentuk
dukungan ini akan membuat individu merasa menjadi anggota dari suatu kelompok
yang memiliki kesamaan minat dan aktivitas sosial dengan kelompok. Dengan
begitu individu akan memiliki perasaan senasib
PENUTUP
Kesimpulan dari semua penjabaran
tersebut adalah dukungan keluarga merupakan hal yang penting dalam menentukan
langkah hidup seseorang. Pelajaran-pelajaran yang dasar dalam kehidupan manusia
didapat dari lingkungan keluarga. Keluarga yang sehat dapat melahirkan individu
yang sehat pula. Kasih sayang keluarga akan menjadi dorongan lebih bagi
individu.
Sumber
:
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40287/4/Chapter%20II.pdf