Senin, 09 Maret 2015

SAYA DAN SEJARAHNYA

Salam sejahtera bagi para pembaca. Saya adalah pemilik blog ini, namun bukan berarti saya adalah seorang penulis yang baik. Blog ini saya ciptakan atas dasar adanya kebutuhan perkuliahan saya di salah satu Universitas Swasta di Jakarta.
Untuk kesekian kalinya, saya akan membuat sebuah tulisan baru sebagai tuntutan perkuliahan, namun dengan tema atau hal yang berbeda yaitu mengenai diri saya sendiri. Saya akan menceritakan sedikit mengenai identitas diri saya sendiri.
Saya merupakan anak perempuan yang lahir pada hari senin tanggal 17 April 1995 di Rumah Sakit Cianjur. Ayah saya bernama Wawan Juandi dan Ibu saya bernama Anne Ratna Sari. Ketika lahir, saya merupakan anak ketiga, dua kaka saya adalah Silviana Puspita Sari dan Andi Saputra. Namun sayang, kaka pertama saya Andi Saputra beliau mengidap penyakit hingga akhirnya beliau wafat sebelum bertemu dengan saya. Enam tahun berselang, lahirlah seorang jagoan terakhir dalam keluarga saya, yaitu adik saya satu-satunya yang bernama Erlangga.
Kedua orang tua saya memberi nama kepada saya dengan arti khusus. Kata pertama nama saya diambil dari salah seorang tokoh film dimasa lalu bernama Vicktoria, menurut cerita Vicktoria adalah orang yang baik yang cerdas dan tidak pendendam. Kata kedua nama saya diambil dari nama suatu jenis batu yang disukai olah para wanita karena dianggap berharga dan sangat indah. Kata Terakhir dari nama saya diambil dari istilah yang menggambarkan negeri saya tercinta, yaitu negeri Indonesia. Suatu nama yang saya syukuri dan saya banggakan hingga sekarang karena memiliki arti yang luar biasa dan saya yakin orang tua saya memberi nama tersebut karena mereka ingin saya menjadi perempuan yang baik dan dapat menjadi hal yang membanggakan untuk negara.
Keluarga saya adalah keluarga Muslim, begitupun saya. Saya beragama Islam dan bersuku Sunda. Saya lahir dan dibesarkan di Tanah Sunda. Keluarga saya orang yang sederhana, dengan sejuta sejarah yang pernah ada didalamnya. Ayah saya merupakan lulusan S2 dan sekarang beliau sedang menjalani pendidikan S3 nya. Sedangkan ibu saya merupakan lulusan SMA dengan banyak kebanggaan yang pernah diraihnya.
Saya tinggal di Bogor sekarang, tepatnya di Cilebut Barat dekat dengan Stasiun Cilebut. Sebelum saya kuliah, saya mendapatkan beberapa pendidikan formal dan non formal. Pertama kali saya merasakan pendidikan adalah pada saat saya masuk TK Annur Dahlan, selama dua tahun saya belajar disana. Setelah itu saya melanjutkan ke sekolah selanjutnya yaitu MI Jammiyatul Fallah, setahap lebih maju. Sayangnya disekolah saya ini, saya hanya bertahan dua tahun saja dikarenakan saya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan saya berhenti sekolah selama setengah tahun. Berdasarkan atas dasar kebijakana pihak sekolah saya pun harus dipindahkan kesekolah lain karena terlalu lama tidak dapat hadir. Akhirnya saya melanjutkan pendidikan dasar saya di MI Nurul Islam dan sampai akhir saya menjadi lulusan sekolah ini. Setelah itu saya masuk ke SMPN 12 Bogor dan terus dilanjutkan hingga saya menjadi lulusan SMAN 2 Bogor. Namun disamping itu saya juga menjalani pendidikan non formal di salah satu pondok pesantren yaitu Sabilull Huda. Disana saya mendapat pendidikan agama Islam yang sangat banyak. Saya belajar solat, puasa, Al-Quran dan banyak ilmu mengenai kitab tersebut, saya juga belajar bahasa Arab. Selama 14 tahun itu lah perjalanan saya sebelum masuk ke Universitas ini.
Saat saya lulus SMA saya mengikuti tes masuk Universitas, saya memilih Teknik Kimia pada saat itu. Saya belajar dengan keras sampai akhirnya saya lolos dalam seleksi yang diikuti hampir seluruh murid lulusan SMA atau sederajat. Saya lolos seleksi disalah satu Universitas Negeri di Jawa Tengah, bahagia pastinya. Namun sayang, Tuhan berkehendak lain, terjadi suatu hal dalam keluarga saya sehingga dengan berat hati saya harus melepas kesempatan saya tersebut. Saat itu saya merasa sedih dan malu karena harus masuk Universitas Swasta disaat seluruh teman saya masuk Universitas Negeri.
Disini lah saya sekarang, duduk manis di ruang kelas bersama teman-teman baru saya dalam Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma. Malu, kesal, tidak semangat, dan kecewa semua saya rasakan pada awalnya. Bersama semua teman yang saya anggap pemalas dan berada dibawah saya membuat saya merasa semakin tidak nyaman berada disini. Ketidaksamaan pemikiran dan kebiasaan membuat saya semakin frustasi. Pada masa itulah saya sering menyendiri dan tidak berbicara mengenai apa yang saya rasakan. Namun, beruntungnya saya karena berhasil tersadar dari semua itu setelah mendengar perkataan salah satu dosen saya, beliau berkata “Hidup adalah hidup, bukan kita pemiliknya tapi Tuhan. Jalani yang terbaik maka kalian akan mendapat kebahagian. Terkadang kita berada ditempat yang tidak diinginkan bukan? Namun coba berfikir kenapa kita ada disana? Karena kita kurang berusaha atau karena Tuhan menginginkan hal yang lain. Seperti ibarat seperti ini, coba kalian pikirkan ini baik baik, saat kalian menjadi sebuah lampu berlian didalam sebuah gedung yang megah dengan berjuta lampu didalamnya, atau pada saat kalian hanya menjadi sebuah lilin didalam lumpur yang gelap? Yang mana yang kehadirannya akan lebih diperhitungkan dan memiliki makna yang besar?” mendengar kata tersebut saya yakin dan sadar saya harus melakukan yang terbaik meski sulit mungkin karena Tuhan menginginkan hal yang lain. Tapi ingat pembaca, dari keseluruhan ucapan dosen saya, ada hal yang tidak mungkin, yaitu lilin tidak dapat menyala dalam lumpur, lilin pasti padam. Tapi Tuhan dapat menyalakannya bila Ia menginginkannya.
Pembaca yang baik, saya adalah fans berat dari olah raga bulutangkis, tapi saya bukan pemain bulutangkis. Lee Chong Wei, Lin Dan, Fu Haifeng, Simon Santoso dan Lee Young Dae merupakan idola saya. Saya juga menyukai musik POP, saya menyukai Bruno Mars.  Hobi saya nonton film, saya tidak terlalu suka membaca tapi saya memaksakan diri untuk melakukannya atas dasar kebutuhan. Kemampuan saya tidak terlalu banyak, saya dapat mengendarai motor dan mobil, saya dapat mengoperasikan komputer, saya sedikit banyak dapat berbahasa Sunda, Indonesia, Inggris dan Arab. Saya sedikit bisa dalam seni lukis tapi tidak dalam seni musik. Saya suka warna Coklat, saya juga suka Mangga. Saya sangat tidak suka mendengar orang yang sering mengeluh dan saya sangat menyukai orang yang cerdas.
Motto hidup saya adalah “God Always Watching Us! Be carefull On Every Our Step, Try Hard and Always Say Thanks To Allah For Everything, Believe That He Will Give More.” Karena Motto saya ini pernah ada yang mengatakan bahwa saya so gaya karena memakai bahasa Inggris, padahal motto ini berbahasa inggris karena motto ini diwajibkan dibuat untuk hukuman kenakalan saya oleh guru Bahasa Inggris saya dulu. Tapi hal yang sangat saya pegang sebenernya adalah Belajar, Nakal dan Beribadah itu semua harus seimbang.
Kelemahan saya adalah emosional, saya terkadang sombong dan saya terkadang bossy. Saya juga sulit mengenali wajah dan nama seseorang. Saya ceroboh, pemalas dan saya tidak teliti. Semua kekurangan saya itu saya sadari dan saya sangat berusaha untuk menghilangkannya. Kelebihan saya adalah tidak suka menyontek, saya mudah menghafal pelajaran, cepat dalam perhitungan dan yang paling saya syukuri atas kelebihan saya adalah saya tahu benar kewajiban saya sebagai muslim.
Pengalaman saya yang lainnya, saya pernah ikut serta dalam pemain olah raga cricket, saya juga pernah bergabung dengan Cakra Buana Indonesia sebagai pemain bela diri silat. Saya juga tergabung dalam ikatan remaja Islam sekitar rumah saya dan sekarang saya merupakan anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) periode 2014/2015. Target hidup saya masih banyak dan saya harap dapat mewujudkannya.
Kegagalan dalam hidup saya banyak, saya gagal masuk tim OSN Kimia, saya gagal masuk OSN Pertamina dan baru-baru ini saya gagal tes Aslabdas. Tapi biarlah, semoga semua dapat memberi saya pelajaran dan dapat menjadikan saya menjadi pribadi yang lebih baik.
Hal-hal yang membanggakan untuk diri saya dan keluarga saya ada beberapa hal, tidak besar tapi cukup membanggakan, setidaknya pada saat itu orang tua saya dengan bangga menyebutkan ke orang disebelahnya bahwa “dia” sambil menunjukan saya adalah putri saya. Saya menjadi lulusan terbaik dari SD dan SMP saya, saya pernah menjuarai 12 Lomba, saya pernah masuk tim peneliti ilmiah remaja, saya memiliki IQ yang tinggi dan nilai yang selalu memuaskan.
Apapun yang saya lakukan, apapun kegagalan dan keberhasilan yang saya dapat, saya sangat mensyukuri seluruh hal tersebut. Saya bangga terlahir sebagai saya, dalam keluarga saya, diajarkan oleh guru-guru saya, memiliki teman-teman saya, memiliki mantan pacar saya, memiliki musuh-musuh saya, memiliki berbagai orang disekitar saya dan yang saya kenal dimasa mendatang dan semuanya. Jika Reincarnasi itu memang ada, saya tidak akan marah atau kecewa jika harus dilahirkan kembali sebagai diri saya yang sekarang, yaitu sebagai Vicky Intan Pratiwi.
Sekian cerita dari diri saya, apapun yang kalian dapat selalu hargai itu. Terima kasih. Salam Sejahtera Untuk Kita Semua.