Kamis, 20 November 2014

KESETARAAN PRIA DAN WANITA

       Kesetaraan gender merupakan tranding topic saat ini. peran wanita dan pria di era ini dinilai telah setara. Namun, apakah benar semua sudah sama ? lalu bila tugas pria bisa dilakukan wanita dan tugas wanita bisa dilakukan sepenuhnya oleh pria, mengapa Tuhan harus menciptakan dua mahluk yang berbeda ? 
     Sebenarnya dalam praktek kehidupan, manusia tidak boleh melewati batas kodratnya. Hal ini mudah dimengerti bukan ? seperti pria yang menyerupai wanita atau sebaliknya. Hal tersebut sudah menunjukan adanya perbedaan pria dan wanita. 
        Lalu bagaimana bila dalam karir ? 
     Sering kali masyarakat berkata bahwa sekarang sudah tidak jaman wanita hanya berdiam dirumah. Benar, saya setuju, tetapi terkadang ada batasan tertentu. Seorang wanita yang telah menikah memiliki tanggu jawab tertentu, begitu pula seorang pria. Saat seorang wanita bekerja, itu merupakan hal yang positif, karena dengan cara tersebut ilmu yang dimiliki tersalurkan. Namun, hal ini bisa berubah negatif saat seorang wanita bekerja lewat batas waktu, seperti sampai larut malam, atau seharian, atau mungkin berhari-hari. Untuk beberapa hal tersebut tidak bisa dilakukan, oleh karenanya ada pria yang bertugas untuk menjalankan pekerjaan berat seperti itu. 
      Terkadang seseorang lupa akan naluri yang mereka miliki. mereka tidak memanfaatkan naluri yang dianugrahkan Tuhan kepadanya. Seperti wanita yang dianugrahkan Tuhan menjadi orang yang lebih penyabar dan lemah lembut, hal ini ditujukan untuk mendidik anak yang dititipkan Tuhan pada mereka. Begitu pula dengan pria yang dianugrahkan menjadi orang yang memiliki ketegasan dan keberanian berlebih, hal ini ditujukan untuk bekal menjadi seorang pemimpin. Lalu untuk apa adanya pergantian atau penyamaan peran ? 
        Peran pria dan wanita sangat pengting dalam kehidupan. tanpa wanita pria tidak akan ada, tanpa ptia wanita pun tak akan ada. Namun, tempat dari kedua nya ini yang berbeda. Wanita akan menjadi penting saat keturunannya membutuhkan bimbingan, dan pria akan menjadi penting saat keturunannya membutuhkan kebutuhan. Sehingga sebenarnya peran wanita dan pria itu setara, sama-sama penting. namun tidak sama. Wanita dan pria memiliki peran masing-masing yang tidak bisa disetarakan. Ada mungkin sebagian pekerjaan keduanya yang bisa dilakukan oleh kedua pihak, namun alasan tuhan menciptakan dua mahluk yang berbeda pasti karena ada juga peran yang tidak bisa dilakukan oleh salah satu dari mahluk tersebut. Percayalah Tuhan itu adil.

Hukum Masyarakat Berguna atau Tidak?

Hukum merupakan sebuah ganjaran atau ketetapan untuk setiap orang yang telah melakukan suatu perbuatan. Kesalahan utama opini dari hukum adalah hukum selalu dianggap sebagai ganjaran bagi pelaksana kesalahan, sebenarnya baik kesalahan ataupun kebaikan dari setiap orang akan mendapat hukum atau ketetapan.
Hukum masayarakat merupakan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat tertentu. Hukum setiap masyarakat dalam suatu wilayah berbeda pastinya dengan masyarakat wilayah lain. Seperti masyarakat suku saya, yaitu suku sunda tidak ada larangan mengenai penebangan pohon, namun disuku badui setiap warganya dilarang untuk menebang atau bahkan hanya memotong ranting pohon karena dianggap telah melakukan perusakan alam. Jelas terlihat perbedaan dari kedua hukum masyarakat yang ada. 
Hukum yang berlaku dalam masyarakat sebenarnya banyak, ada hukum agama, hukum negara dan hukum yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Maka dari itu mari kita jabarkan satu per satu hukum-hukum dan kegunaan dari setiap hukum dimasyarakat.

1. Hukum Agama
Sahabat yang beriman, keragaman yang menakjubkan dalam negeri kita ini memang luar biasa indah, selain dari kebudayaannya yang beragam, agama yang tersebar pun beragam. Namun, keberagaman ini tidak menyebabkan adanya konflik antar agama melainkan lahirlah sebuah toleransi beragama. Setiap agama yang dianut pasti memiliki hukum yang berbeda. Namun, sebenarnya semua hukum agama menuju kepada hal yang lebih baik. Agama saya mengajarkan bahwa dilarang untuk merusak alam, begitu pula agama hindu dan budha yang mengajarkan pentingnya keseimbangan alam. Hukum agama pastinya memiliki kegunaan dan dampak yang luar biasa pada kehidupan manusia. Sebagian besar akan lebih memperhatikan tata laku mereka baik terhadap sesama, maupun terhadap alam. Memang ada sebagian besar yang tidak memperdulikan hukum agama, karena ganjaran atau balasan yang ada pada hukum agama tidak terlihat, yaitu akhirat atau kehidupan selanjutnya nanti.  Namun hukum ini tetap saja berguna dalam menjaga atitude masyarakat untuk tunduk pada Tuhan mereka. 

2. Hukum Negara
Hukum negara kita ada dan jelas pada UUD yang disusun pada tahun 1995. Kegunaan nya jelas sangat signifikan, tanpa hukum ini maka mungkin negara akan penuh dengan penjahat dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Hukum negara memberikan sanksi nyata sehingga rasa takut yang didapat masyarakat saat mereka hendak melakukan suatu kejahatan akan menjadi pencegah dari kriminalitas. Pengaruh yang besar ini lah yang membuat hukum negara menjadi penting adanya. Namun, tidak sedikit pula masyarakat yang melanggar hukum ini, oleh karenanya masih banyak masyarakat yang harus mendapat hukuman atas perbuatannya. 

3. Hukum Sosial
Hukum ini merupakan hukum yang paling kejam yang dapat dirasakan. Hukum sosial akan dirasakan oleh seseorang sepanjang hidupnya. cemoohan, hinaan, bullyan dan remind akan hal-hal yang dilakukannya akan menjadikan hal tersebut menjadi hukuman. Namun, pentingnya hukum sosial bisa dibilang mutlak, karena dengan adanya hukum sosial, maka masyarakat akan lebih berhati-hati dalam menjalankan segala perbuatannya. 

Kesimpulannya, hukum dimasyarakat sangat berguna untuk mengatur jalannya kehidupan masyarakat  yang damai. ganjaran yang diberikan bertujuan agar tidak terdapat lagi kejahatan atau hal-hal yang diperbuat sehingga kenyamanan masyarakat terganggu. Terima Kasih.


Selasa, 11 November 2014

KURIKULUM 2013

        Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang digunakan oleh pelajar. Pada zaman saya dahulu, kurikulu yang digunakan masih 2006, seiring dengan adanya perkembangan zaman, kurikulum yang sebelumnya telah dipakai dianggap sudah tidak layak, maka digantilah dengan kurikulum 2013. 
       Pada dasarnya perubahan kurikulum pasti menginginkan kearah yang lebih baik, namun pro kontra kemunculan suatu sistem baru merupakan hal yang paling tidak bisa dihindari. Jadi wajar bila ada beberapa pandangan yang menyatakan hal-hal negatif dari perubahan kurikulum ini. 
       Sebagai seorang mantan pelajar, saya tidak merasakan adanya perbedaan dalam hidup yang disebabkan oleh perubahan kurikulum. Namun, dari media sosial yang saya miliki maka terlihat respon-respon dari junior SMA saya. Mereka menyatakan bahwa terlalu berat kurikulum yang sekarang digunakan. Tidak hanya itu, lingkungan daerah rumah saya menyatakan hal yang sama.
         Perubahan yang terjadi terletak pada beberapa perubahan mata pelajaran yang dipelajari dan nama jurusan pada tingkat sekolah menengah atas. Dahulu kita mengenal adanya jurusan IPA dan IPS sekarang istilah tersebut diganti dengan MIA dan IIS. Pada jurusan IPA atau MIA sekarang dipelajaripula mata pelajaran yang dulunya hanya ada di IPS, sebenarnya saya setuju dengan hal tersebut. pelajaran sosial seperti sosiologi dan sejarah memang penting dan tidak hanya berlaku untuk kehidupan IPS saja, namun seorang saintist juga harus dapat bersosial, karena sejatinya manusia adalah mahluk sosial. "Anak IPA" biasanya sebutan untuk murid berjurusan IPA biasanya terkenal dengan perhitungannya, namun disisi lain sebenarnya mereka membutuhkan adanya interaksi dan cara komunikasi atau sosialisasi dengan sesamanya. Dengan adanya mata pelajaran sosial diharapkan anak ipa tidak menjadi orang yang kaku dan selalu berfikir dengan logika karena manusia adalah mahluk yang dianugerahi hati dan perasaan untuk menjalankan hidup dengan sesama. Begitu pula dengan IPS. 
         Dari pengalaman yang saya dapatkan, pada saat masa sekolah saya adalah murid jurusan IPA. Selama pembelajaran ilmu alam yang melekat dalam catatan kami, dan terkadang kami mekesampingkan masalah sosial yang sebetulnya menjadi pusat kehidupan manusia. 
        Tema yang kedua adalah masalah waktu pembelajaran. Waktu pembelajaran pada kurikulum 2013 memiliki durasi yang lebih lama, dari pukul 07.00 pagi sampai sekitar pukul 3.00 atau 4.00 sore. Terkadang sulit dimengerti, saat saya sekolah dulu saya memiliki durasi waktu yang sama dengan durasi waktu kurikulum 2013, dimana letak perubahannya? Pengamatan yang dilakukan adalah saya merupakan murid dari sekolah RSBI yang sekarang telah dihilangkan keberadaannya dan saya asih tidak mengerti kenapa hal tersebut dihilangkan. Sekolah yang dulunya "reguler" sebenarnya sama saja, mereka sama-sama murid SMA, lalu kenapa menolak adanya kurikulum 2013? menambah beban katanya, lama durasi belajar tidak manusiawi. Kalau seperti itu alasannya maka coba amati cara pembelajaran di Cina atau Korea Selatan, mereka belajar sampai sore lalu diteruskan lagi belajar malam hari tanpa adanya perintah, sehingga wajar point pendidikan mereka diatas negara kita. 
        Jadi, penolakan terhadap kurikulum baru sebenarnya bukan karena sistem tersebut dinilai tidak cocok, namun tidak adanya kemauan dari bangsa kita atau takut kepada susatu yang sulit terjadi dihidup mereka bila mencoba sistem baru. Kebebasan yang dipilih saat ini sebenarnya akan menjadi kesengsaraan dimasa mendatang ketika anda adalah seorang pelajar. 

 =========================================================================
Sekarang beralih dari sudut pandang pengajar,  penolakan terhadap rancangan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Hal ini dikarenakan kurangnya persiapan yang matang. Banyak pihak yang belum siap dengan kurikulum baru tersebut, terutama pihak guru dan siswa apalagi kurikulum tersebut akan langsung diberlakukan pada tahun ajaran sekarang ini, yaitu tahun ajaran 2013/2014. Padahal kurikulum tersebut baru dirancang selama 2 bulan, hal ini wajar jika banyak pihak yang tidak mendukung akan kurikulum baru tersebut karena dikhawatirkan tidak akan diperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
Banyak hal-hal yang menjadi bahan acuan terhadap penolakan kurikulum baru tersebut, diantaranya :
  • Kurikulum 2013 dilaksanakan tanpa uji coba
Sebelum diimplementasikan, rancangan sebuah kurikulum perlu diuji dan disosialisasikan secara terbuka di forum akademik yang juga melibatkan pihak-pihak lain yang memiliki kompetensi serta kapasitas menilai, termasuk didalamnya adalah kelompok masyarakat pelaku pendidikan. Forum terbuka adalah amat penting yang mempunyai tujuan guna menampung pemikiran yang komprehensif juga untuk membangun pemahaman bersama hingga mengundang komitmen semua komponen masyarakat, khususnya yang akan terlibat di dalam implementasi.
  • Persoalan Guru dan Buku
Persoalan guru dirasakan krusial karena apabila guru tidak siap mengimplementasikan kurikulum baru, maka kurikulum sebaik apa pun tidak akan membawa perubahan apa pun pada dunia pendidikan nasional. Sedangkan buku itu vital karena menjadi pegangan murid untuk belajar. Bagaimana mungkin murid dapat mempelajari apa yang dimaui oleh kurikulum baru bila tidak tersedia buku pelajaran? Apalagi para pejabat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri selalu menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan kurikulum baru, Pemerintah menyiapkan buku babon sehingga masyarakat tidak perlu dibebani biaya pembelian buku baru, seperti yang dikeluhkan selama ini bahwa ganti kurikulum ganti buku baru.
Rancangan kurikulum 2013 menunjukkan perubahan mendasar pada struktur kurikulum hingga pola penugasan guru, harus disiapkan guru , sarana, dan prasarana serta infrastuktur pendidikan yang tepat. menyiapkan sosok guru yang menguasai sejumlah mata pelajaran yang digabungkan seperti guru yang dapat mengajarkan pelajaran IPA dan IPS . Sedangkan dalam kenyataannya yang saya tau tidak ada perguruan tinggi yang melahirkan calon- calon guru yang bisa menguasai pelajaran IPA dan IPS.
Pada kurikulum 2013 ini banyak mata pelajaran dari tingkat SD sampai tingkat SMA dikurangi. itu yang mengakibatkan banyaknya pengangguran atau second job bagi para honorer. contoh untuk tingkat MI atau SD, kurikulum berbasis sains. menurut saya tidak semua anak memiliki kemampuan yang sama atau tidak semua anak dapat mengikuti kurikulum tersebut. Perubahan apapun harus diputuskan secara bijak. jangan sampai ganti pejabat ganti kebijakan. jika kebijakan sebelumnya atau kebijakan yang sedang dilaksanakan sudah baik maka tidak perlu ada kebijakan yang baru.
Sedangkan persoalan buku inilah yang tidak bisa dipecahkan seketika. Pengadaan buku memerlukan proses panjang: dari penulisan draf naskah, pembacaan oleh reviewer, koreksi oleh editor bahasa, finalisasi naskah, layout, cetak, hingga distribusi. Semuanya itu memerlukan waktu minimal dua bulan. Sekarang sudah pertengahan bulan Februari, maka paling cepat proses penulisan sampi cetak baru akan beres pada pertengahan April 2013. Untuk mendistribusikan ke daerah memerlukan waktu. Target bisa molor bila dalam prosesnya ada kendala dana. Seperti diberitakan media massa, sampai sekarang anggaran Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan belum dapat dicairkan. Hal itu tentu akan berdampak panjang terhadap semua proses penyiapan buku. Terlebih sistem keuangan sekarang yang begitu ketat, membuat para pejabat tidak berani mengambil resiko dengan mencari dana talangan lebih dulu, mengingat maksud baik tersebut dapat mengantarkannya ke bui. Dengan kata lain, persoalan paling krusial sekarang justru dana.
  • Persoalan Dana
Kurikulum 2013 membutuhkan anggaran yang besar hingga mencapai Rp.172,5 M. dan masalah anggaran pendidikan untuk menunjang proses implementasi kurikulum baru yang belum cair itu bukan lagi menjadi domain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tapi menjadi domain presiden dan wakil presiden untuk menyelesaikannya. Bila presiden dan wakil presiden telah berkomitmen penuh untuk melaksanakan kurikulum baru, maka konsekuensinya, perlu ada dukungan politik dalam pendanaan. Untuk itu mekanisme pencairan anggaran negara yang tidak berorientasi program ini perlu ditinjau kembali.
Padahal sebenarnya dengan uang sebanyak itu bisa dimanfaatkan untuk merenovasi sekolah sekolah yang rusak serta fasilitas fasilitas sekolah yang rusak. Dan daripada pemerintah menggelontorkan uang sebanyak itu tetapi belum tentu pendidikan di Indonesia membaik, alangkah lebih baiknya uang tersebut digunakan untuk meningkatkan gaji dan tunjangan para guru supaya dengan dinaikkan gaji dan tunjangan para guru sehingga guru termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerja dan guru akan lebih semangat mendidik anak anak Indonesia menjadi anak yang cerdas.

PEMUDA DAN KEMAJUAN BANGSA

Pemuda merupakan tunas bangsa, pemuda zaman sekarang akan menjadi pemimpin pada masanya nanti. Namun, kesiapan pemuda dalam proses menjai seorang pemimpin sekarang ini harus dipertanyakan.
         Lalu apa hubungan dengan identitas bangsa ? Bangsa suatu kumpulan masyarakat yang bersatu. Pemimpin dari sebuah bangsa biasanya seserang yang telah tua, manusia tua tentu pernah muda, saat muda itu lah beliau disebut Pemuda. Hubungan antara bangsa dan peuda sebenarnya hanya terletak dari penerus kepemimpinan, namun dari hal tersebut penguraian akan menjadi panjang karena pemimpin akan menentukan kemana arah dari pengikutnya dan tingkatan kemanjuan dan kemundurannya pun dapat dipengaruhi.
          Saya adalah pemuda Indonesia dan bangga akan hal tersebut, saya memiliki beberapa teman pemuda Indonesia juga tentunya. Bermacam ragam pemuda yang saya kenal, karakteristiknya berbeda pula serta masa depannya yang dapat tergambar dari kebiasaan mereka sekarang yang berbeda pula. Hal ini akan saya uraikan dalam beberapa jenis pemuda dari yang telah saya jumpai.
  •  Pemuda yang berpendidikan dan mau bekerja keras dan mengerti akan arti keberadaan mereka. Pemuda seperti ini saya temui jarang memang, namun ada. Pemuda yang bersifat seperti ini adalah pemuda yang sampai saat ini masih mengejar ilmu. Mereka berusaha menjadi lebih baik dari yang ada dan merencanakan suatu perubahan yang mereka akan lakukan kelak. Selain itu kritik akan mereka ceritakan terhadap hal-hal yang baru seja terjadi dan bersifat kritis terhadap persoalan yang ada dalam negara ini. Pemuda seperti ini menurut saya akan menjadi pemuda hebat nantinya. 
  • Pemuda yang memiliki mimpi dan menyerahkan semua pada takdir. Nah selain dari pemuda gigih tadi, ada beberapa pemuda yang memiliki mimpi namun menyerahkannya pada takdir. Mereka percaya Tuhan akan menjalankan takdir mereka, kalau Tuhan berkehendak maka hal tersebut akan terjadi. Disisi ini lah saya berkomentar, saya percaya akan Tuhan saya, namun bukankah Tuhan itu adil? Beliau akan memberikan hal lebih kepada orang yang berusaha. 
  • Pemuda yang tidak melakukan apapun. Ini adalah pemuda yang tidak melanjutkan pendidikannya. Dasar dari hal ini sebenarnya banyak, adanya faktor ekonomi adalah faktor terfavorit permasalahan ini. Coba renungkan, kenapa negara kita miskin ? kenapa negara kita kurang bersaing? itu karena SDM rendah. SDM rendah karena pendidikan rendah, bila terus menerus mengandalkan alasan ekonomi, lalu kapan akan ada perubahan? Bukan satu dua orang teman saya yang tidak mampu namun tetap duduk disamping saya untuk menuntut ilmu, lalu kemana mereka yang selalu beralasan ? Perubahan itu hadir karena adanya tekanan.
Berakhir karakteristik pemuda, jika banyak pemuda yang lahir dengan semangat yang kecil maka hancurlah sudah bangsa ini. Perubahan yang dibuat mungkin tidak akan merubah dunia, tapi perbuatan yang dapat merubah akan mendapat ganjaran dan tentunya kebaikan yang dirasakan orang lain.