Minggu, 01 Desember 2013

LAPORAN ILMIAH


LAPORAN PRAKTIKUM LAJU REAKSI
“Faktor-faktor laju reaksi”










Vicky Intan Pratiwi/34/XII IPA 6







Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Bogor
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
Jalan Keranji Ujung 1 Budi Agung Bogor
 Tlp.(0251) 8318761 Kode Pos 16310
Tahun Ajaran 2012/2013






1.     Judul Praktikum
“Laporan Praktikum Laju Reaksi “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi”.
2.     Tujuan Praktikum
1.      Menjelaskan pengaruh konsentrasi zat terhadap laju reaksi.
2.      Menjelaskan pengaruh luas permukaan suatu zat terhadap laju reaksi.
3.     Dasar Teori

3.1 Laju Reaksi
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang dihasilkan tiap detik reaksi. Perkaratan besi merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat, sedangkan peledakan mesiu atau kembang api adalah contoh reaksi yang cepat.
3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 
Sifat alami suatu reaksi. Beberapa reaksi memang secara alami lambat atau lebih cepat dibandingkan yang lain. Jumlah spesies yang ikut bereaksi serta keadaan fisik reaktan, ataupun kekompleksan jalanya (mekanisme reaksi) dan factor lain sangat menentukan kecepatan laju reaksi.
Konsentrasi reaktan. Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia denngan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
Tekanan. Reaksi yang melibatkan gas, kecepatan reaksinya berbanding lurus dengan kenaikan tekanan dimana factor tekanan ini ekuivalen dengan konsentrasi gas.
Orde reaksi. Orde reaksi menentukan seberapa besar konsentrasi reaktan berpengaruh pada kecepatan reaksi.
Temperatur. Temperature berhubungan dengan energi kinetic yang dimiliki molekul-molekul reaktan dalam kecenderungannya bertumbukan. Kenaikan suhu umumnya menyediakan energi yang cukup bagi molekul reaktan untuk meningkatkan tumbukan antar molekul. Akan tetapi tidak semua reaksi dipengaruhi oleh temperature, terdapat reaksi yang independent terhadap temperature yaitu reaksi akan berjalan melambat saat temperature di naikkan seperti reaksi yang melibatkan radikal bebas.
Pelarut. Banyak reaksi yang terjadi dalam larutan dan melibatkan pelarut. Sifat pelarut baik terhadap reaktan, hasil intermediate, dan produknya mempengaruhi laju reaksi. Seperti sifat solvasi pelarut terhadap ion dalam pelarut dan kekuatan interaksi ion dan pelarut dalam pembentukan counter ion.
Radiasi elektromagnetik dan Intensitas Cahaya. Radiasi elektromagnetik dan cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Molekul-molekul reaktan dapat menyerap kedua bentuk energi ini sehingga mereka terpenuhi atau meningkatkan energinya sehingga meningkatkan terjadinya tumbukan antar molekul
Katalis. Adanya katalis dalam suatu sitem reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi disebabkan katalis menurunkan energi aktifasi. Dengan penurunan energi aktifasi ini maka energi minimum yang dibutuhkan untuk terjadinya tumbukkan semakin berkurang sehingga mempercepat terjadinya reaksi.
Pengadukan. Proses pengadukan mempengaruhi kecepatan reaksi yang melibatkan sistem heterogen. Seperti reaksi yang melibatkan dua fasa yaitu fasa padatan dan fasa cair seperti melarutkan serbuk besi dalam larutan HCl, dengan pengadukan maka reaksi akan cepat berjalan.

3.3 Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan mempercepat laju reaksi.
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
3.4 Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.

3.5 Pengaruh suhu terhadap laju reaksi
Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.
Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif. Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan.
Energi kinetik molekul-molekul tidak sama. Ada yang besar dan ada yang kecil. Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-molekul yang bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif. Dengan perkataan lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang tidak menghasilkan reaksi kimia. Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan energi. Energi diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan dengan dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian, benturan antar molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju reaksi makin tinggi.
 3.6 Pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Salah satu cara lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan energi pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis. Katalis adalah suatu zat yang mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri, secara kimiawi, tidak berubah pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, maka akan didapatkan kembali massa katalasis yang sama seperti pada awal ditambahkan. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan. Katalis menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah.
Katalis dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi heterogen dan reaksi homogen. Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan reaktan. Sedangkan pada dalam reaksi homogen, katalis berada dalam fase yang sama dengan reaktan.
Katalis juga dibedakan menjadi dua menurut fungsinya, yaitu katalis positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi. Katalis positif berperan menurunkan energi pengaktifan, dan membuat orientasi molekul sesuai untuk terjadinya tumbukan

4.     Alat dan Bahan
1.      Tabung reaksi
2.      Larutan HCL 3 M dan 4 M
3.      Kalsium Kabarbonat CaCO3 padatan dan serbuk
4.      Stopwatch

5.     Langkah Kerja

1.      Percobaan I pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
a.       Menyiapkan dua buah tabung reaksi.
b.      Memasukan larutan 10 ml HCL 3 M kedalam tabung pertama dan 10 ml HCL 4 M ke dalam tabung kedua. Memberi label kedua tabung.
c.       Memasukan kasium karbonat CaCO3 padatan dengan ukuran yang sama ke dalam kedua tabung secara bersamaan
d.      Mencatat waktu sampai CaCO3 di dalam larutan habis menggunakan Stopwacth
2.      Percobaan II pengaruh Luas permukaan terhadap laju reaksi
a.       Menyiapkan dua buah tabung reaksi
b.      Memasukan 10 ml larutan HCL 4 M ke kedua tabung
c.       Memasukan CaCO3 berbentuk padatan ke tabung 1 dan serbuk ke tabung 2 dengan berat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan.
d.      Mencatat waktu sampai CaCO3 dalam kedua tabung hilang.

6.     Data Pengamatan

Percobaan 1
No
Tabung Reaksi
Konsentrasi HCL
CaCO3
Waktu
1
1
3 M
Padatan 2 Mg
4 Menit 23 detik
2
2
4 M
Padatan 2 Mg
1 Menit 10 detik

Percobaan 2
No
Tabung Reaksi
Konsentrasi HCL
CaCO3
Waktu
1
1
4 M
Padatan 2 Mg
3 Menit 15 detik
2
2
4 M
Serbuk  2 Mg
52 detik

7.     Analisa Data

Padar percobaan kali ini, saya mendapat kan dua buah table hasil pengamatan yang merupaka hasil percobaan 1 dan percobaan 2. Pada percobaab pertama saya mencoba meneliti apakah pengaruh konsentrasi suatu larutan terhadap laju reaksi, didapat :
1.      V1 = 263 s
2.      V2 = 70 s

Perbedaan kecepatan ini dipengaruhi oleh variabel bebas dari percobaan tersebut, yaitu konsentrasi. Pada tabung pertama, larutan HCL yang dimasukan adalah 3 M, sedangkan pada tabung kedua 4 M, hal ini mengakibatkan :

V1 < V2

Hal ini berarti konsentrasi larutan berpengaruh pada laju reaksi.

Pada percobaan kedua, saya mencoba meneliti apakah pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Maka didapat data bahwa pada serbuk, kecepatan reaksi larutan akan semakin cepat, hal ini terjadi karena pada sebuah padatan, bagian pertama yang terkena proses reaksi adalah permukaan, semakin banyak permukaan maka akan semakin cepat pula reaksi yang terjadi. Itulah mengapa serbuk lebih cepat bereaksi dari pada padatan.

8.     Kesimpulan
Laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantarnya adalah Konsentrasi dari larutan dan Luas permukaan. Semakin besar konsentrasi dan kuas permukaan dari larutan dan padatannya, maka akan semakin cepat pula laju raksi terjadi, atau dapat dikatakan bahwa luas permukaan dan konsentrasi berbanding lurus dengan besar laju reaksi


SUMBER :
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905762/isi-materi3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar