LAPORAN
PRAKTIKUM LAJU REAKSI
“Faktor-faktor
laju reaksi”
Vicky
Intan Pratiwi/34/XII IPA 6
Sekolah
Menengah Atas Negeri 2 Bogor
Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional
Jalan
Keranji Ujung 1 Budi Agung Bogor
Tlp.(0251) 8318761 Kode Pos 16310
Tahun
Ajaran 2012/2013
1. Judul
Praktikum
“Laporan
Praktikum Laju Reaksi “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi”.
2. Tujuan
Praktikum
1. Menjelaskan pengaruh
konsentrasi zat terhadap laju reaksi.
2. Menjelaskan pengaruh
luas permukaan suatu zat terhadap laju reaksi.
3. Dasar
Teori
3.1 Laju Reaksi
Laju reaksi atau kecepatan reaksi menyatakan banyaknya reaksi kimia yang berlangsung per satuan waktu. Laju reaksi
menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi. Perkaratan besi
merupakan contoh reaksi kimia yang berlangsung lambat, sedangkan peledakan mesiu
atau kembang api adalah contoh reaksi yang
cepat.
3.2
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Sifat alami suatu reaksi. Beberapa
reaksi memang secara alami lambat atau lebih cepat dibandingkan yang lain.
Jumlah spesies yang ikut bereaksi serta keadaan fisik reaktan, ataupun
kekompleksan jalanya (mekanisme reaksi) dan factor lain sangat menentukan
kecepatan laju reaksi.
Konsentrasi reaktan. Karena persamaan
laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka dengan naiknya
konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia denngan demikian
kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi
meningkat.
Tekanan. Reaksi yang melibatkan gas,
kecepatan reaksinya berbanding lurus dengan kenaikan tekanan dimana factor
tekanan ini ekuivalen dengan konsentrasi gas.
Orde reaksi. Orde reaksi menentukan
seberapa besar konsentrasi reaktan berpengaruh pada kecepatan reaksi.
Temperatur. Temperature berhubungan
dengan energi kinetic yang dimiliki molekul-molekul reaktan dalam
kecenderungannya bertumbukan. Kenaikan suhu umumnya menyediakan energi yang
cukup bagi molekul reaktan untuk meningkatkan tumbukan antar molekul. Akan
tetapi tidak semua reaksi dipengaruhi oleh temperature, terdapat reaksi yang
independent terhadap temperature yaitu reaksi akan berjalan melambat saat temperature
di naikkan seperti reaksi yang melibatkan radikal bebas.
Pelarut. Banyak reaksi yang terjadi
dalam larutan dan melibatkan pelarut. Sifat pelarut baik terhadap reaktan,
hasil intermediate, dan produknya mempengaruhi laju reaksi. Seperti sifat
solvasi pelarut terhadap ion dalam pelarut dan kekuatan interaksi ion dan
pelarut dalam pembentukan counter ion.
Radiasi elektromagnetik dan Intensitas
Cahaya. Radiasi elektromagnetik dan cahaya merupakan salah satu bentuk energi.
Molekul-molekul reaktan dapat menyerap kedua bentuk energi ini sehingga mereka
terpenuhi atau meningkatkan energinya sehingga meningkatkan terjadinya tumbukan
antar molekul
Katalis. Adanya katalis dalam suatu
sitem reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi disebabkan katalis menurunkan
energi aktifasi. Dengan penurunan energi aktifasi ini maka energi minimum yang
dibutuhkan untuk terjadinya tumbukkan semakin berkurang sehingga mempercepat
terjadinya reaksi.
Pengadukan. Proses pengadukan
mempengaruhi kecepatan reaksi yang melibatkan sistem heterogen. Seperti reaksi
yang melibatkan dua fasa yaitu fasa padatan dan fasa cair seperti melarutkan
serbuk besi dalam larutan HCl, dengan pengadukan maka reaksi akan cepat
berjalan.
3.3 Pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi
Telah diuraikan dalam teori tumbukan, perubahan jumlah
molekul pereaksi dapat berpengaruh pada laju suatu reaksi. Kita telah tahu
bahwa jumlah mol spesi zat terlarut dalam 1 liter larutan dinamakan konsentrasi
molar. Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti
kerapatannya bertambah dan akan memperbanyak kemungkinan tabrakan sehingga akan
mempercepat laju reaksi.
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk
konsentrsi reaktan maka dengan naiknya konsentrasi
maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi konsentrasi maka
semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian kemungkinan
bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat.
3.4 Pengaruh
luas permukaan terhadap laju reaksi
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat
penting dalam banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga,
apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan
yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin
halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi;
sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.
3.5 Pengaruh
suhu terhadap laju reaksi
Umumnya kenaikan suhu mempercepat reaksi, dan sebaliknya
penurunan suhu memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar
akan lebih cepat dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan
(misalnya ikan) pasti kita pilih lemari es, mengapa? Karena penurunan suhu
memperlambat proses pembusukan.
Laju reaksi kimia bertambah dengan naiknya suhu.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Ingat, laju reaksi ditentukan oleh jumlah
tumbukan. Jika suhu dinaikkan, maka kalor yang diberikan akan menambah energi
kinetik partikel pereaksi. Sehingga pergerakan partikel-partikel pereaksi makin
cepat, makin cepat pergerakan partikel akan menyebabkan terjadinya tumbukan
antar zat pereaksi makin banyak, sehingga reaksi makin cepat.
Umumnya kenaikan suhu sebesar 100C menyebabkan kenaikan
laju reaksi sebesar dua sampai tiga kali. Kenaikan laju reaksi ini dapat
dijelaskan dari gerak molekulnya. Molekul-molekul dalam suatu zat kimia selalu
bergerak-gerak. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi tabrakan antar molekul
yang ada. Tetapi tabrakan itu belum berdampak apa-apa bila energi yang dimiliki
oleh molekul-molekul itu tidak cukup untuk menghasilkan tabrakan yang efektif.
Kita telah tahu bahwa, energi yang diperlukan untuk menghasilkan tabrakan yang
efektif atau untuk menghasilkan suatu reaksi disebut energi pengaktifan.
Energi kinetik molekul-molekul tidak sama. Ada yang besar
dan ada yang kecil. Oleh karena itu, pada suhu tertentu ada molekul-molekul
yang bertabrakan secara efektif dan ada yang bertabrakan secara tidak efektif.
Dengan perkataan lain, ada tabrakan yang menghasilkan reaksi kimia ada yang
tidak menghasilkan reaksi kimia. Meningkatkan suhu reaksi berarti menambahkan
energi. Energi diserap oleh molekul-molekul sehingga energi kinetik molekul
menjadi lebih besar. Akibatnya, molekul-molekul bergerak lebih cepat dan tabrakan
dengan dampak benturan yang lebih besar makin sering terjadi. Dengan demikian,
benturan antar molekul yang mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi itu
menyebabkan reaksi kimia juga makin banyak terjadi. Hal ini berarti bahwa laju
reaksi makin tinggi.
3.6
Pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Salah satu
cara lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan energi
pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis. Katalis adalah suatu zat yang
mempercepat suatu laju reaksi, namun ia sendiri, secara kimiawi, tidak berubah
pada akhir reaksi. Ketika reaksi selesai, maka akan didapatkan kembali massa
katalasis yang sama seperti pada awal ditambahkan. Katalis dapat bekerja dengan
membentuk senyawa antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan. Katalis
menyebabkan energi pengaktifan reaksi lebih rendah.
Katalis
dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi heterogen dan reaksi
homogen. Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan
reaktan. Sedangkan pada dalam reaksi homogen, katalis berada dalam fase yang
sama dengan reaktan.
Katalis juga dibedakan menjadi dua menurut fungsinya, yaitu katalis positif
(katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi, dan katalis negatif
(inhibitor) yang berfungsi memperlambat laju reaksi. Katalis positif
berperan menurunkan energi pengaktifan, dan membuat orientasi molekul sesuai
untuk terjadinya tumbukan
4. Alat dan Bahan
1.
Tabung reaksi
2.
Larutan HCL 3 M dan 4 M
3.
Kalsium Kabarbonat CaCO3 padatan dan serbuk
4.
Stopwatch
5. Langkah Kerja
1.
Percobaan I pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi
a.
Menyiapkan dua buah tabung reaksi.
b.
Memasukan larutan 10 ml HCL 3 M kedalam tabung pertama
dan 10 ml HCL 4 M ke dalam tabung kedua. Memberi label kedua tabung.
c.
Memasukan kasium karbonat CaCO3 padatan dengan ukuran
yang sama ke dalam kedua tabung secara bersamaan
d.
Mencatat waktu sampai CaCO3 di dalam larutan habis
menggunakan Stopwacth
2.
Percobaan II pengaruh Luas permukaan terhadap laju
reaksi
a.
Menyiapkan dua buah tabung reaksi
b.
Memasukan 10 ml larutan HCL 4 M ke kedua tabung
c.
Memasukan CaCO3 berbentuk padatan ke tabung 1 dan
serbuk ke tabung 2 dengan berat yang sama dan dalam waktu yang bersamaan.
d.
Mencatat waktu sampai CaCO3 dalam kedua tabung hilang.
6. Data Pengamatan
Percobaan 1
No
|
Tabung Reaksi
|
Konsentrasi HCL
|
CaCO3
|
Waktu
|
1
|
1
|
3 M
|
Padatan 2 Mg
|
4 Menit 23 detik
|
2
|
2
|
4 M
|
Padatan 2 Mg
|
1 Menit 10 detik
|
Percobaan 2
No
|
Tabung Reaksi
|
Konsentrasi HCL
|
CaCO3
|
Waktu
|
1
|
1
|
4 M
|
Padatan 2 Mg
|
3 Menit 15 detik
|
2
|
2
|
4 M
|
Serbuk 2 Mg
|
52 detik
|
7. Analisa Data
Padar
percobaan kali ini, saya mendapat kan dua buah table hasil pengamatan yang
merupaka hasil percobaan 1 dan percobaan 2. Pada percobaab pertama saya mencoba
meneliti apakah pengaruh konsentrasi suatu larutan terhadap laju reaksi,
didapat :
1.
V1 = 263 s
2.
V2 = 70 s
Perbedaan
kecepatan ini dipengaruhi oleh variabel bebas dari percobaan tersebut, yaitu
konsentrasi. Pada tabung pertama, larutan HCL yang dimasukan adalah 3 M,
sedangkan pada tabung kedua 4 M, hal ini mengakibatkan :
V1
< V2
Hal ini berarti konsentrasi larutan berpengaruh pada laju
reaksi.
Pada percobaan kedua, saya mencoba meneliti apakah
pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi. Maka didapat data bahwa pada
serbuk, kecepatan reaksi larutan akan semakin cepat, hal ini terjadi karena
pada sebuah padatan, bagian pertama yang terkena proses reaksi adalah
permukaan, semakin banyak permukaan maka akan semakin cepat pula reaksi yang
terjadi. Itulah mengapa serbuk lebih cepat bereaksi dari pada padatan.
8. Kesimpulan
Laju
reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantarnya adalah Konsentrasi dari
larutan dan Luas permukaan. Semakin besar konsentrasi dan kuas permukaan dari
larutan dan padatannya, maka akan semakin cepat pula laju raksi terjadi, atau
dapat dikatakan bahwa luas permukaan dan konsentrasi berbanding lurus dengan
besar laju reaksi
SUMBER :
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905762/isi-materi3.html
SUMBER :
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0905762/isi-materi3.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar